Pesarean adalah sebutan penghormatan atas kuburan atau makam orang yang dimuliakan. Maka pesarean yang sebenarnya adalah tempat tidur, yang diambil dari kata sare alias tidur. Kenapa disebut pesarean (tempat tidur dan peristirahatan) dan bukan pesarean? Sebab, dalam konteks islam orang yang mati bukan ahir dari kehidupan, sehingga setelah ditanam (dikubur) selesai sudah segala urusan. Kematian hanyalah alam antara dunia yang fana (pasti rusak dan berahir) dan akhirat yang baka (kekal). Kematian menempatkan orang pada alam transit yang biasa pula dinamakan alam barzah (alam penantian). Ditempat alam kubur inilah orang-orang mursal alias sesat mendapat siksa kubur, sedangkan orang-orang terpuji penuh kedamaian ibarat tidur nyenyak.
Seperti yang ada di desa Mantup terdapat pesarean yang lebih dikenal dengan pesarean mbah sedomargi. Istilah sedomargi diambil dari bahasa jawa yaitu sedo (yang berarti mati) margi (jalan). Diceritakan Pangeran Sedomargi adalah cucu pertama dari anak pertama putra sunan giri, yang wafat saat perjalanan menyebarkan agama islam di wilayah mantup. Sehingga diberi julukan mbah sedomargi yg berarti wafat saat perjalanan.
Itulah asal mula kenapa makam orang mulia dalam segi akhlaknya dinamakan pesarean bukan kuburan.
Kisah dan Hikmah
Dhurorudin Mashad
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Desa Mantup Juara Dalam Penilaian Program DesaKU Pintar Kabupaten Lamongan Tahun 2019
PAPARAN DESAKU PINTAR DALAM TATANAN “PENINGKATAN KAPASITAS SDM DAN TERINTEGRASI PENGENTASAN KEMISKINAN” DESA MANTUP TAHUN 2019 ...

-
Apa yang anda pikirkan tentang Desa..? Kali ini Saya ingin memperkenalkan satu desa dimana tempat saya lahir dan besar di desa itu. yai...
-
KH. A. Mustofa Bisri, kini Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Leteh Rembang dan menjadi Rais Syuriah PBNU. Dilahirkan di Rembang, ...
-
Salam silaturrahim bagi kita semua, kali ini kami ingin berbagi sekaligus mengupas permasalahan di Desa kami terutama masalah sampah. Semen...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar